Dalam
latar kesunyian koridor saat istirahat kedua, tiba-tiba di kejauhan aku melihat
sesosok manusia yang karakteristiknya begitu kukenal. Sepasang matanya yang
menyejukkan menerawang jauh ke arahku. Tatapannya indah, cahayanya masih tetap
memancar bahkan saat dilihat dari kejauhan sekalipun. Cara berjalannya yang
penuh wibawa, menyita jiwa raga dan seisinya untuk bersujud dalam puja. Tiupan
angin-angin kecil yang nakal menyibak rambut hitamnya, menambah ketampanannya
menjadi berlipat-lipat lebih. Dan akupun menangkap tingkahnya yang mendadak
kikuk saat matanya bertemu mataku. Ah, sungguh terlampau lucu.
Entah mengapa, tiba-tiba rasanya sulit sekali
bernafas. Aku juga merasakan ada sesuatu yang kurang beres dengan pencernaanku,
aku mendadak sakit perut. Jantungku pun degupnya dapat kudengar dengan sangat jelas.
Belum lagi dunia yang seakan berhenti sepersekian detik ketika aku terlarut kagum akan kesyahduan parasnya. Kau lagi. Iya, kau lagi.
#HariPertama-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar