Dalam proses
pembangunan dan perkembangan peradabannya, Indonesia menghadapi berbagai
dinamika dan problema. Hal-hal tersebut antara lain seperti kemiskinan,
pengangguran, kriminalitas, dan masih banyak lagi. Salah satu yang tidak bisa
dijauhkan dari problema di Indonesia adalah masalah sampah.
Sampah,
mungkin kebanyakan dari kita memandangnya sebagai hal yang sepele. Kita
berpikir bahwa sampah yang telah dibuang akan berakhir sampai di situ saja.
Akan tetapi, baik kita sadari atau tidak, sampah yang pada kesehariannya sangat
dekat dengan kita tersebut juga memengaruhi kehidupan kita. Pengaruh tersebut
bisa dirasakan secara langsung maupun tak langsung. Pengaruh langsung yang
dimaksud adalah bagaimana dampak yang kita rasakan secara langsung dalam selang
waktu singkat, sementara pengaruh tidak langsungnya adalah dampak yang akan
kita rasakan kedepannya dalam jangka waktu yang panjang.
Sedari
masih duduk di bangku Sekolah Dasar pun kita selalu ditanamkan mindset bahwa membuang sampah
sembarangan dapat menyebabkan banjir. Alasan klasik memang, tapi faktanya
sungguh-sungguh terjadi. Bisa kita lihat contoh nyata yang selalu terjadi tiap
tahunnya di Jakarta, yakni banjir. Selain hujan deras, banjir di Jakarta juga
disebabkan karena kota tersebut sudah langganan luapan air dari Sungai Ciliwung—yang
notabene sepanjang alirannya dipenuhi oleh sampah. Tidak hanya banjir, sampah
yang tidak diperlakukan dengan tepat juga bisa menyebabkan lingkungan menjadi
kotor dan kumuh. Lingkungan yang seperti itu sudah pasti menjadi sumber
penyakit bagi penghuninya. Kasus ini bisa kita lihat pada rumah-rumah di
bantaran Sungai Ciliwung dan pemukiman-pemukiman kumuh di Jakarta.
Mengapa
hal itu bisa terjadi? Jawabannya antara lain adalah karena kurangnya kesadaran
masyarakat akan kebersihan lingkungan. Masyarakat kita cenderung menganggap
sepele perihal sampah dan terlalu malas untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal
ini juga bisa disebabkan karena kurangnya space
untuk dijadikan sebagai tempat pembuangan. Pemerintah yang tak jarang
lengah akan penanganan masalah sampah juga turut mengambil andil, mau dibawa
kemana permasalahan klasik mengenai sampah di Indonesia ini.
Sebenarnya, apabila
kita memandang dengan kacamata yang lebih luas, sampah ibarat seperti pisau
bermata dua. Hal yang ditimbulkan olehnya tergantung bagaimana perlakuan kita
serta bagaimana kita menggunakannya. Sampah bisa menjadi petaka bila kita
membuangnya secara sembarangan. Ia bisa menyebabkan penyakit, bencana banjir,
lingkungan yang tidak nyaman, dan lain-lain. Sebaliknya, bila sampah
diperlakukan dengan tepat, ia justru bisa menjadi sumber penghasilan. Kita bisa
memilah-milah sampah untuk kembali didaur ulang hingga dibuat kerajinan yang
nantinya memiliki nilai jual.
Penanganan masalah
sampah ini tidaklah mudah. Kita membutuhkan partisipasi dari semua pihak baik
diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Hal yang paling kita
perlukan disini adalah kesadaran untuk tidak lagi menyepelekan dan membuang
sampah sembarangan. Be wise!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar