Black Moustache

Sabtu, 10 Mei 2014

Problema Sampah yang Tak Kunjung Usai (opini)

Dalam proses pembangunan dan perkembangan peradabannya, Indonesia menghadapi berbagai dinamika dan problema. Hal-hal tersebut antara lain seperti kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, dan masih banyak lagi. Salah satu yang tidak bisa dijauhkan dari problema di Indonesia adalah masalah sampah.
            Sampah, mungkin kebanyakan dari kita memandangnya sebagai hal yang sepele. Kita berpikir bahwa sampah yang telah dibuang akan berakhir sampai di situ saja. Akan tetapi, baik kita sadari atau tidak, sampah yang pada kesehariannya sangat dekat dengan kita tersebut juga memengaruhi kehidupan kita. Pengaruh tersebut bisa dirasakan secara langsung maupun tak langsung. Pengaruh langsung yang dimaksud adalah bagaimana dampak yang kita rasakan secara langsung dalam selang waktu singkat, sementara pengaruh tidak langsungnya adalah dampak yang akan kita rasakan kedepannya dalam jangka waktu yang panjang.
            Sedari masih duduk di bangku Sekolah Dasar pun kita selalu ditanamkan mindset bahwa membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan banjir. Alasan klasik memang, tapi faktanya sungguh-sungguh terjadi. Bisa kita lihat contoh nyata yang selalu terjadi tiap tahunnya di Jakarta, yakni banjir. Selain hujan deras, banjir di Jakarta juga disebabkan karena kota tersebut sudah langganan luapan air dari Sungai Ciliwung—yang notabene sepanjang alirannya dipenuhi oleh sampah. Tidak hanya banjir, sampah yang tidak diperlakukan dengan tepat juga bisa menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan kumuh. Lingkungan yang seperti itu sudah pasti menjadi sumber penyakit bagi penghuninya. Kasus ini bisa kita lihat pada rumah-rumah di bantaran Sungai Ciliwung dan pemukiman-pemukiman kumuh di Jakarta.
            Mengapa hal itu bisa terjadi? Jawabannya antara lain adalah karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Masyarakat kita cenderung menganggap sepele perihal sampah dan terlalu malas untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal ini juga bisa disebabkan karena kurangnya space untuk dijadikan sebagai tempat pembuangan. Pemerintah yang tak jarang lengah akan penanganan masalah sampah juga turut mengambil andil, mau dibawa kemana permasalahan klasik mengenai sampah di Indonesia ini.
Sebenarnya, apabila kita memandang dengan kacamata yang lebih luas, sampah ibarat seperti pisau bermata dua. Hal yang ditimbulkan olehnya tergantung bagaimana perlakuan kita serta bagaimana kita menggunakannya. Sampah bisa menjadi petaka bila kita membuangnya secara sembarangan. Ia bisa menyebabkan penyakit, bencana banjir, lingkungan yang tidak nyaman, dan lain-lain. Sebaliknya, bila sampah diperlakukan dengan tepat, ia justru bisa menjadi sumber penghasilan. Kita bisa memilah-milah sampah untuk kembali didaur ulang hingga dibuat kerajinan yang nantinya memiliki nilai jual.
Penanganan masalah sampah ini tidaklah mudah. Kita membutuhkan partisipasi dari semua pihak baik diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Hal yang paling kita perlukan disini adalah kesadaran untuk tidak lagi menyepelekan dan membuang sampah sembarangan. Be wise!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar