Black Moustache

Kamis, 08 Mei 2014

Sekolah atau Organisasi?

            Seperti yang kita tahu, sekolah adalah tempat yang sangat esensial bagi seorang anak dalam perkembangannya karena hampir sebagian besar waktu yang dipunyai akan dihabiskan di sana. Sekolah juga tidak sekedar menjadi tempat berburu lembar bernama ijazah dan serta merta menjadi tempat menimba ilmu. Di sana kita akan mengalami suatu proses pembelajaran, baik di bidang akademik maupun non-akademik, dan yang tak kalah penting adalah proses sosial yang terjadi di dalamnya.
            Menjadi seorang murid yang baik, tentunya kita harus mengikuti proses belajar mengajar di sekolah dengan baik pula. Fokus dalam pelajaran dan mencapai nilai yang gemilang demi masa depan. Di samping itu, mengingat hakikat manusia sebagai makhluk sosial, kita pun tidak bisa terlepas pada hubungan antar sesama. Kita tidak melulu belajar tentang trigonometri atau akuntansi, tapi kita dituntut untuk belajar bersosialisasi, salah satunya melalui ekstrakurikuler dan organisasi. Lingkup pembelajaran kita pun semakin luas karena tidak hanya sebatas dinding kelas, tetapi juga di luar kelas.
            Sebagai seorang murid dan remaja yang notabene adalah kaum muda, kita tidak perlu ragu ataupun takut-takut untuk berorganisasi. Orang bijak bilang kita akan menemui berbagai pelajaran dan pengalaman hidup yang berharga di luar kelas, yang tidak bisa kita dapat di halaman buku manapun. Itulah alasan kuat mengapa kita harus berani bersosialisasi dan mengikuti organisasi.
            Namun di sisi lain, kegiatan organisasi yang menyenangkan tersebut tak elak menyita sebagian besar waktu kita, bahkan untuk sekedar berkumpul bersama keluarga dan bersantai ria. Kita mulai asyik sendiri atas berbagai tantangan sosial yang kita temui saat berorganisasi. Tak jarang pula kita mulai melupakan tugas utama kita sebagai seorang pelajar dan terlalu larut dalam kegiatan-kegiatan di luar belajar tersebut.
            Tanpa disadari, kita seringkali merelakan diri untuk lembur dan tidak tidur sampai pagi dini hari demi menyelesaikan suatu urusan atau tugas-tugas organisasi. Coba saja hal itu diganti dengan tugas sekolah, banyak dari kita yang sudah mulai lelah dan lebih memilih untuk tidur daripada mengerjakannya. Kita telah berani menyepelekan dan mulai mengesampingkan tujuan utama kita sebagai pelajar yaitu belajar. Tidak jarang kita jumpai siswa-siswi yang sampai rela izin atau bahkan membolos jam pelajaran untuk mengurusi kegiatan-kegiatannya di luar sekolah ataupun kegiatan organisasi. Hal ini sudah pasti merupakan suatu pelanggaran terhadap diri sendiri, karena kita sudah mengesampingkan yang wajib demi menangani sesuatu yang sebenarnya bersifat sebagai sampingan. Organisasi yang awalnya sebagai pembelajaran dan sarana berkegiatan, kini justru didewakan hingga melupakan belajar yang merupakan kewajiban.
            Memang suatu hal yang dilematis ketika kita sebagai seorang pelajar diharuskan memilih antara sekolah atau organisasi. Menjadi yan terdepan dalam mata pelajaran serta tetap mempertahankan eksistensi lewat organisasi bukanlah hal yang mudah. Tetapi, alangkah baiknya ketika kita berusaha untuk menyeimbangkan keduanya. Mungkin tidak akan seutuhnya sempurna pada kedua-duanya, tetapi setidaknya kita ada usaha untuk tidak melupakan salah satu dari kedua hal tersebut, sekolah dan organisasi. Selain tentang manajemen waktu, hal ini berkaitan erat dengan kedewasaan kita dalam berprioritas. Sesibuk apapun kita dan seasyik apapun dalam berkegiatan dan berorganisasi, kita tetap tidak boleh lupa pada tujuan utama kita sebagai seorang pelajar karena bagaimanapun nilai pelajaran yang kita dapatkan di kelaslah yang mengambil andil besar dalam penentuan jenjang pendidikan kita selanjutnya.  
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar