Hari ini tidak ada yang berbeda... dan masih sama seperti hari-hari biasanya. Hari ini tanggal 22 Desember yang mana disebut sebagai Hari Ibu. Biasanya banyak anak-anak di dunia yang memberi kado atau bingkisan spesial kepada ibu mereka di hari ini. Bagaimana denganku? Sayangnya tidak. Menurutku, kado seperti itu lebih pas aku berikan pada ibu di hari ulang tahun beliau. Dan hari ini... aku tidak memberikan banyak bagi beliau. Hanya mengerjakan semua pekerjaan rumah sehingga beliau tidak perlu repot-repot lagi sehabis pulang bekerja. Yah tidak cuma berlaku hari ini sih, tapi hari ini aku melakukannya lebih. Hmm aku tidak bisa memberi banyak. Hanya doa dan senyum terindah untuk ibuku. Dan tidak membuatnya jengkel sama sekali... itu sudah sangat luar biasa bagiku.
Ibu... maaf aku tidak dapat memberi banyak. Maaf atas semua kenakalanku dan kelakuan burukku. Maaf jika sering membuatmu jengkel, tapi sesungguhnya aku tidak pernah bermaksud begitu. Maaf terkadang aku masih ngeyel dan bandel.
Terimakasih ibu atas kasih sayang dan pengorbananmu. Terimakasih atas didikanmu. Walau terkadang terlalu keras sehingga muncul kata 'kejamnya...' dalam pikiranku. Terimakasih atas semua jasa muliamu. Terimakasih atas segalanya, Ibu... terimakasih. Maaf belum bisa membuatmu bangga. Tapi aku berjanji... aku berjanji suatu saat nanti aku akan benar-benar membuatmu tersenyum... ya, tersenyum bangga padaku :)
Ibuku memang berbeda dari ibu-ibu lain di dunia ini, tapi beliau tetaplah ibu. Ibuku memang sedikit galak dan tegas, tapi sungguh beliau adalah wanita yang luar biasa!
Ibunda Kita, Surga Kita - Vidi Aldiano
Surga di bawah telapak ibunda
Alangkah dalam makna ungkapannya bisakah kita menangkapnya
Surga di bawah telapak ibunda
Alangkah ikhlas cinta sayangnya bisakah kita membalasnya
Kita lahir, bunda yang menyabung nyawa
Kita pergi menuntut ilmu, bunda yang mendo'a slalu
Kita dewasa, bunda tak berkurang kasih sayangnya
Namun kita alangkah sering lupa
Berterimakasih pada bunda
Ibunda...
Keikhlasanmu bercahaya
Sempatkah dan bisakah waktu hidup ini kita membalasnya...
Surga di bawah telapak ibunda
Alangkah dalam makna ungkapannya bisakah kita menangkapnya
Surga di bawah telapak ibunda
Alangkah ikhlas cinta sayangnya bisakah kita membalasnya
Kita lahir, bunda yang menyabung nyawa
Kita pergi menuntut ilmu, bunda yang mendo'a slalu
Kita dewasa, bunda tak berkurang kasih sayangnya
Namun kita alangkah sering lupa
Berterimakasih pada bunda
Ibunda...
Keikhlasanmu bercahaya
Sempatkah dan bisakah waktu hidup ini kita membalasnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar