Black Moustache

Rabu, 22 Desember 2010

Hanya ingin bicara...

Dunia memang panggung sandiwara. Ada tokoh protagonis, tritagonis, maupun antagonis. Dunia memang panggung sandiwara. Terlalu banyak aktor yang bermain dalam kehidupan. Dunia memang panggung sandiwara. Penuh dengan orang-orang yang bertopeng dan bersandiwara. Dunia ini mengerikan.

Mereka yang protagonis, melakoni hidupnya dengan penuh mengalah, diam, dan terinjak. Mengapa mereka seperti itu? Apakah arahan dari Sang Sutradara atau memang kemauan?

Mereka yang antagonis, melakoni hidupnya dengan mencaci, menghina, memaki, dan bermain tangan terhadap lawan main mereka yakni protagonis. Sungguh tokoh yang sangat keji. Namun, kenapa Sang Sutradara tetap membiarkan orang seperti mereka hidup menghiasi panggung? Bukankah kedamaian itu lebih indah? Tidakkah tokoh protagonis sudah cukup?

Mereka yang tritagonis, melakoni hidupnya dengan menjadi penengah dan bersikap sok pahlawan. Terkadang ada dari mereka yang bertopeng atau dengan nama lain bermuka dua. Tritagonis tidak selamanya netral.

Ketiga tokoh itulah yang biasanya dimunculkan dalam sandiwara. Ketiganya saling melengkapi walaupun tidak semuanya baik. Namun dari ketiga tokoh tersebut, aku paling benci pada tritagonis. Karena terkadang mereka bisa saja menjelma menjadi pengadu domba.

Aku benci dengan siklus yang monoton. Aku benci dengan cara pemikiran yang itu-itu saja.

Masalah -> Marahan -> Sindir-menyindir -> Menyelesaikan dengan cara NGOMONG -> Baikan (untuk beberapa saat) -> Masalah -> Marahan

... dan seterusnya. Selalu seperti itu. Siklus yang sama setiap saatnya. Tidakkah kau tahu kawan? AKU BOSAN. Bosan sekali. Kenapa menyelesaikan masalah selalu dengan cara "ngomong"? Untuk apa? Sekedar bercakap-cakap sebentar lalu saling bermaafan tanpa ada perubahan? Tanpa membenahi dan introspeksi diri? Ah basi, kawan.

Cara tersebut selalu dilakukan. Namun terbukti, terulang lagi. Tapi kenapa saat permasalahan itu muncul jalan itu kembali dipakai? Padahal sebelum-sebelumnya sudah terbukti gagal. Ya, aku tau memang tidak ada salahnya mencoba. Tapi apakah kita akan terpaku pada cara yang jelas-jelas sudah berulang kali kita lakukan dan itu gagal? TIDAKKAH KITA MENCOBA UNTUK MEMBUAT PERUBAHAN? Tidakkah kita coba berinovasi? Katanya pintar, katanya cerdas... tapi mengapa berpikir kesana saja tidak bisa? Ayolah, pergi dari keyakinan yang egois tersebut. Perubahan, Boi... PERUBAHAN. Jangan terpancang dengan cara yang lawas.
Aku bosan... aku bosan. Aku selalu mencoba untuk membuat perubahan, aku selalu mencoba berbicara. Tapi apa, kawan? Tidak ada yang mau mendengar. Pendapatku dan ucapanku selalu dianggap salah.

Benar kata Bang Matthew Bellamy dalam lagunya yang berjudul Neutron Star Collision, "...you try to make a difference but no one wants to listen."
Hmm lagu itu sangat bermakna bagiku. Mengena sekali di hati dan menggambarkan sebuah kenyataan yang ada. Haha. Tapi tengoklah lirik selanjutnya "...Hail the preachers, fake, and proud. Their doctrines will be cloud, and they'll disappear like snowflakes in an ocean."

Hai para aktor dan aktris kehidupan, hiduplah di atas keadilan dan kerukunan. Dan bagi mereka yang merasa dirinya paling benar, tetap dengarlah pendapat orang lain siapapun orang itu. Jangan merasa pendapatmu yang paling benar. Berhati-hatilah, karena peraturan yang kau buat bisa mencelakakan dirimu sendiri.... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar