Black Moustache

Rabu, 23 Desember 2009

sekedar puisi -,-

Saat petang telah tiba
Kembali ku pandang semburat sang mega
Ku kagumi kemilau jejeran bintang
Menggantung bergerombol di tengah langit senja . . .

Entah dan tak tau mengapa
Langit tampak lebih indah Kamis ini . . .
Saat kupandang jeli bintang-bintang yang tengah tersenyum
Ku dapati sebuah bintang lain , teramat terang cahayanya
Nampak asing di hatiku , namun cepat mengena di hatiku
Oh , wahai bintang , siapakah engkau ?
Semenjak mulai mataku terbuka 'tuk pertama kali . . . hingga kini . . .
Tak pernah ku dapati bintang seagung engkau
Indah dirimu membuatku membisu diam
Dan diantara beribu bintang , engkaulah bintang yang paling terang . . .

Rintik hujan turun membasuh kering relung hatiku
Sekejap mata tak sanggup berkedip
Kala ku mendongak mengintip kehidupan langit
Saat ku dapati beribu musim di awan
Saat ku lihat berlapis warna bahagia ,
menggantung di lautan biru di atas bumi ...

Ku sadari , itu adalah kau yang tengah tersenyum padaku
Dirimu mewarnai kelam duniaku , oh , pelangiku ...
Senyummu membius paru-paru ,
hingga nafasku berhenti terhembus sejenak ...
Warna kebahagiaan yang kau tebar di atas tangisku . . .
Mampu mengukir tawa dalam lembaran kisah hidupku
Oh , pelangiku . . .
Merah , Jingga , Kuning , Hijau , Biru , Nila , Ungu
Warna-warna yang kau lukiskan dalam hariku . . .
Menghapus kelam warna hitam yang menghantu angan ...

Kaulah pelangi di kala hujan ...
Kaulah warna bahagia dalam kelam derita ...
Kaulah bintang , lebih terang dari sinar kejora
Kaulah cinta dalam hatiku saat ini ...

Oh , pangeran . . . dengarlah hati memanggilmu lirih
Oh , pangeran . . . pahamilah rintih hati yang mengharapmu ini
Oh , pangeran . . . terimalah cinta tulus yang ku punya
Oh , pangeran . . . cintailah aku sebagaimana diriku padamu ...
Bersinarlah selalu mentariku ,
Dirimu kan ku nanti selalu . . .


Oh , engkau ...
Seorang pangeran hatiku. . .


1 komentar:

  1. Wahahaha. . . .nina. . .
    aku dikasih 500rb klo ak jd pembantumu lho . . . .

    BalasHapus